Selasa, 21 Desember 2010

Membuat Globe dengan UV Mapping (Blender)

0 komentar

Blender adalah suatu program aplikasi Open-source yang terintegrasi yang memungkinkan pembuatan berbagai content 2D dan 3D. Blender memberikan sebuah fasilitas yang luas tentang modelling, pencahayaan, animasi dan processing video. Arsitekturnya terbuka, cross platform, extensive, dan workflownya terintegrasi. Blender juga merupakan salah satu aplikasi 3d graphics terpopuler.

UV Mapping merupakan suatu alat/tools yang disediakan Blender sebagai pemodelan 3D, yakni membuat gambar 2D mewakili sebuah model 3D, kita bisa membuat sebuah globe ataupun bentul lain yang dengan cara sederhana bisa menghasilkan obyek 3 Dimensi yang mengagumkan. Kali ini saya akan mencoba menjabarkan sedikit contoh project yang dapat dihasilkan dengan mengenalkan salah satu fitur yang ada dalam Blender, yaitu UV Mapping untuk membuat sebuah Globe. Metode UV Mapping ini menggunakan gambar 2 Dimensi untuk menutupi area model 3 Dimensi.

Setelah kita jalankan aplikasi Blender nya, buatlah new project. Setiap project baru pada Blender aka nada sebuah defaultnya dengan 3D Cube, tetapi kita tidak memerlukan Cube ini dalam project ini. Setelah kita berada di Object Mode dengan cubenya pada kursor. Pilih delete pada keyboard untuk menghapus Cube dan pilih Erase selected object. Maka Cube akan terhapus.

Kemudian tekan Specebar pada keyboard, dan pilih ADD --> Mesh --> UVSphere untuk memunculakan sebuah bulatan menggantikan Cube yang kita hapus sebelumnya.

Akan muncul menu pilihan pada Add UV Sphere





Ubah settingannya seperti gambar diatas, akan lebih baik dalam penggunaan gambar nantinya.

Agar project lebih mudah dilihat, kita split screen untuk memudahkan melihat object dan melihat berbagai fungsi/aplikasi dalam Blendernya.







Langkah selanjutnya, kita akan mulai membuat gambarnya.

Pilih Window Type pada kiri menu. Kemudian pilih UV Image Editor pada menu pop-up.

Lalu pilih gambar yang akan dimasukkan ke project. Buka dan browse gambar yang akan kita tempelkan ke object bulatan/sphere. Untuk project ini, akan dikgunakan sebuah gambar peta dunia untuk ditempelkan ke object 3D.









Setelah itu, pada Viewport Shading button, pilih Textured. Maka object sphere bulatan yang kita buat tadi, akan berwarna gelap.

Kemudian untuk menempelkan gambarnya ke object 3D, tekan U key untuk UV Calculation, Unwrap, the select Sphere from View. Pada gambar sebelah kiri menunjukan perhitungan Blender dari sphere unwrapped.









Langkah selanjutnya yang penting adalah me-rendering gambar.

Pastikan object sphere telah selected, klik pada tab Material, pilih Add New. Akan membuat tekstur baru pada map image. Kemudian pilih TextFace button. Ini akan membuat UV image untuk rendered view.

Tekan F12 untuk merender gambarnya. Tapi project kita belum selesai, karena tampilan bumi yang kita buat masih bisa dibilang belum sempurna.

Tekan F9 untuk membuka Editing features. Pilih modifier tab, dan pilih Subsurf dari pop-up window.

Maka akan keluar menu tab baru. Ganti Level dan Render Level menjadi 3, dan tinggalkan yang lainnya sebagai default (jangan diubah-ubah).

Tekan F12 lagi untuk merender.

Selesai jadilah Bumi.









Sumber :

wikipedia.org

blendermagz.org

members.shaw.ca

UV Mapping

0 komentar

Blender adalah suatu program aplikasi Open-source yang terintegrasi yang memungkinkan pembuatan berbagai content 2D dan 3D. Blender memberikan sebuah fasilitas yang luas tentang modelling, pencahayaan, animasi dan processing video. Arsitekturnya terbuka, cross platform, extensive, dan workflownya terintegrasi. Blender juga merupakan salah satu aplikasi 3d graphics terpopuler.

Banyak tools yang disediakan Blender dalam hal pembuatan content 2D maupun 3D. Salah satunya adalah UV Mapping. UV Mapping merupakan suatu proses pemodelan 3D membuat gambar 2D mewakili sebuah model 3D. Map mengubah objek 3D ke gambar dikenal sebagai tekstur. Berbeda dengan “X”, “Y” dan “Z”, yang merupakan koordinat untuk objek 3D asli dalam ruang modeling, “U” dan “V” adalah koordinat obyek yang berubah. Hal ini menciptakan efek lukisan gambar ke permukaan objek 3D.

UV tekstur membuat suatu polygon menjadikannya sebuah objek 3D untuk diberikan gambar dari sebuah image. Image tersebut disebut UV texture map. UV mapping akan menetapkan pixel pada image map ke permukaan polygon, biasanya dengan "programmatically" copy sepotong berbentuk segitiga pada image map dan tempelkan di segitiga pada objek 3D. UV merupakan sebuah alternatif untuk XY, hanya sebuah map yang bertekstur kosong daripada space ke suatu objek geometris. Melainkan perhitungan rendering menggunakan tekstur UV koordinat untuk menentukan cara melukis permukaan tiga dimensi.

Ketika dibuat sebuah model polygon menggunakan 3D modeler, UV koordinat dapat dihasilkan dalam setiap vertex di polygon tersebut. Salah satunya adalah dengan 3D modeler membuat mesh dari segitiga terlihat pada jahitannya/kerangkanya, secara otomatis menempatkan segitiga pada halaman datar. Jika mesh adalah suatu UV bola/bulatan, misalnya, pemodel dapat mengubahnya menjadi proyeksi persegi panjang. Setelah model siap, pemodel dapat melukis tekstur pada masing-masing segitiga, menggunakan mesh yang telah siap sebagai template.

UV Map bisa dihasilkan secara otomatis oleh perangkat lunak (software), ataupun dibuat manual oleh si pemodel/pembuat, juga dapat kombinasi dari keduanya. Seringkali UV Map yang akan dibuat, maka si pemodel akan menyesuaikan dan mengoptimalkan itu untuk meminimalkan lapisan dan tumpang tindihnya. Jika suatu model adalah simetris, pemodel dapat melakukan overlaps pada sisi segitiga yang berlawanan secara bersamaan sehingga terbentuk gambar yang simertis pada model.

Dalam prosesnya, UV mapping membutuhkan 3 langkah mudah, yakni :

1. Membuka/unwrap kerangka model/mesh
2. Menciptakan teksturnya
3. Menerapkannya ke tekstur tersebut

Sumber : en.wikipedia.org
iddev.wordpress.com