Jumat, 09 Desember 2011

Penajaman Citra (Sharpening) Menggunakan MATLAB

1. MATLAB

MATLAB adalah sebuah bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik. Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang familiar. Penggunaan Matlab meliputi bidang–bidang:
• Matematika dan Komputasi
• Pembentukan Algorithm
• Akusisi Data
• Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototipe
• Analisa data, explorasi, dan visualisasi
• Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa
MATLAB merupakan suatu sistem interaktif yang memiliki elemen data dalam suatu array sehingga tidak lagi kita dipusingkan dengan masalah dimensi. Hal ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak masalah teknis yang terkait dengan komputasi, kususnya yang berhubungan dengan matrix dan formulasi vektor, yang mana masalah tersebut merupakan momok apabila kita harus menyelesaikannya dengan menggunakan bahasa level rendah seperti Pascall, C dan Basic.

2. Penajaman Citra (Sharpening Image)

Operasi penajaman citra bertujuan memperjelas tepi pada objek di dalam citra. Penajaman citra merupakan kebalikan dan operasi pelembutan citra, karena operasi ini menghilangkan bagian citra yang lembut.
Operasi penajaman dilakukan dengan melewatkan citra pada penapis lolos-tinggi (highpass filter). Penapis lolos-tinggi akan meloloskan (atau memperkuat) komponen yang berfrekuensi tinggi (misalnya tepi atau pinggiran objek) dan akan menurunkan komponen berfrekuensi rendah. Akibatnya, pinggiran objek telihat lebih tajam dibandingkan sekitarnya.
Selain untuk mempertajam gambar, penapis lolos-tinggi juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan tepi (edge detection). Dalam hal ini, pixel-pixel tepi ditampilkan lebih terang (highlight) sedangkan pixel-pixel bukan tepi dibuat gelap (hitam).

Aturan penapis lolos-tinggi :
1. koefisien penapis boleh positif, negatif, atau nol
2. jumlah semua koefisien adalah 0 atau 1

Jika jumlah koefisien = 0, maka komponen berfrekuensi rendah akan turun nilainya, sedangkan jika jumlah koefisien, sama dengan 1, maka komponen berfrekuensi rendah akan tetap sama dengan nilai semula.

3. Langkah-Langkah Pembuatan Citra

1. Buka aplikasi MATLAB















2. Masukan gambar yang ingin anda gunakan, dengan menyeleksi lalu Finish.















3. Klik kanan pada workspace, lalu pilih images(nama_gambar) yang akan tampil sebagai berikut :

















4. Ketika source code pada Command Window :
sharpFilter = fspecial('unsharp');
subplot(2,2,1), image(Hahahaha), title('Gambar Awal');
sharp = imfilter(Hahahaha, sharpFilter, 'replicate');
subplot(2,2,2), image(sharp), title('Penajaman Citra 1');
sharpMore = imfilter(sharp, sharpFilter, 'replicate');
subplot(2,2,3), image(sharpMore), title('Penajaman Citra 2');

5. Outputnya :


















Nama Mahasiswa Kelompok :
1. Ariezal Bella (50408155)
2. Muhammad Rizka Januar (50408592)

Download:
http://www.mediafire.com/?f00p0xg8gb6i080

0 komentar:

Posting Komentar